Sabtu, 08 Juni 2013

Mama Jangan Pergi

Terik matahari tidak di rasakan oleh seorang anak bernama Meli, keringatpun bercucuran membasahi tubuhnya yang mungil, pukul 12 siang Meli pulang sekolah dengan berjalan kaki melewati jalan setapak dan mendaki karena sekolah Meli cukup jauh berjarak sekitar 3 KM dari rumahnya. Setiap hari Meli dan teman-teman pergi ke sekolah dengan berjalan kaki, kondisi jalan menuju sekolah pun cukup jauh dan mendaki, tetapi hal tersebut tidak menjadi penghalang bagi Meli dan teman -teman untuk tetap semangat bersekolah .
Ada yang berbeda pada hari ini. Sepanjang perjalanan menuju pulang ke rumah, wajah Meli seperti diselimuti kesedihan dan kegelisahan, Meli yang baru berumur 8 tahun dan baru kelas 2 SD itu tampak sedang menanggung beban yang sangat berat. Jalan mendaki sudah tidak di rasakan olehnya, sesekali Meli mengusap keringat yang menetes di wajahnya. Ia pun berhenti sejenak di bawah pohon untuk berteduh dan melepas lelah, perlahan dilepaskannya tas yang sudah lusuh, diambilnya air minum yang tinggal sedikit, kemudian di minumnya air tersebut sebagai penghilang rasa dahaga. Tak lama kemudian terlihat beberapa temannya yang sama-sama baru pulang sekolah menghampiri ke arah tempat Meli duduk, anak-anak itupun ikut duduk sambil istirahat.
Mel, sudah lama kamu sampai? kok tidak nungguin kita sih pulangnya”? kata Tati.
Maaf teman – teman, aku tadi buru-buru karena aku ingat adik dan ibuku di rumah, kalian 'kan tahu saat ini ibuku sedang terbaring sakit dan aku harus membantu menjaga adiku. Kasihan nenekku di rumah yang harus menjaga adik dan ibuku..”. kata Meli..
Iya Mel, kamu yang sabar ya, aku juga kasihan lihat kamu, apalagi lihat mamamu, semoga mamamu cepat sembuh ya..” kata Uti.
Ya udah teman-teman ayo kita pulang, hari sudah semakin siang nih..”Akhirnya mereka pun berjalan kembali menuju rumah masing-masing. Sesampainya di rumah Meli mengucapkan salam” Assalamualikum,!”..Mi lagi apa ?
Waalaikum salam Warohmatullahi Wabarokaatuh,” Sang nenek menjawab salam Meli,
Mi...," begitu Meli memanggil neneknya,.
Bagaimana mi keadaan mama?” dan dede nangis tidak?"
Meli seperti mengkhawatirkan ibu dan adiknya yang baru berusia 1 tahun tersebut.
dede tidak nangis mel, dan mama masih seperti itu..ya udah sekarang kamu ganti baju setelah itu sholat dan makan, terus jaga dulu adikmu ya, umi mau masak dulu “!.kata sang nenek.
Baik umi..” ujar Meli
Melipun bergegas mengganti baju, kemudian sholat dhuhur dan makan, setelah itu ia pun menjaga adiknya.
Ibu Meli sudah hampir 1 tahun terbaring sakit, tidak bisa berjalan karena ada syaraf yang terjepit setelah melahirkan adik Meli yang ke tiga. Saat itu Meli dan orang tuannya merantau, tetapi ketika ibunya Meli sakit setelah dua belas hari melahirkan sang ibu langsung tidak bisa berjalan, dan akhirnya Meli dan keluarga kembali ke rumah sang nenek, hingga sekarang ibu Meli hanya bisa terbaring tak berdaya, dan Meli hanya bisa menangis kasihan melihat sang ibu yang sekian lama terbaring sakit.
Mama cepat sembuh ya, Meli ingin sekali hidup bersama mama seperti dulu..”Meli sayang mama..”.
Hari berganti hari bulan pun berlalu. Keadaan ibu meli masih belum ada perubahan, bahkan sakit sang ibu pun semakin parah. Sudah hampir satu setengah tahun sang ibu terbaring tidak bisa berjalan. Meski sudah berobat kemana–kemana tetapi sang ibu tidak ada perubahan. Hingga pada suatu malam ketika meli sedang tertidur pulas, ia dikejutkan dengan meninggalnya sang ibu, Meli pun di bangunkan oleh keluarga yang sudah berkumpul,
Mel bangun..Jangan sedih ya sekarang Mama Meli sudah tiada, Mel harus sabar, kamu masih punya nenek, tante, dan bu de yang semuanya tidak akan membiarkan kamu dan adikmu.
Rasa haru dan kesedihan menyelimuti keluarga. Sepeninggal sang ibu, Meli merasa sedih sekali, dia merasa kasih sayang ibu begitu cepat hilang. Adiknya yang masih bayi harus di tinggal ibu nya. Hari berlalu, Meli pun tinggal bersama sang nenek yang begitu sangat menyayanginya. kehidupan sang nenek yang serba kekurangan menjadikan Meli harus kuat dan sabar. Sepeninggal ibunya, sang ayah pun pergi entah kemana. Hingga hari ini tak kunjung kembali.
Meli kecil semakin tumbuh kuat dan mandiri. Beruntunglah Meli masih mempunyai tante yang selalu mengirim biaya untuk membeli susu adiknya dan bekal keluarga nenek. Meli berdoa, suatu saat nanti aku harus menjadi orang yang sukses dan bisa membahagiakan adik dan nenek..

Kamis, 09 Agustus 2012

Tugas Liburan

Form Evaluasi Shalat & Tilawah Liburan Siswa SDIT Ummul Quro ambil diprint out kertas berwarna kuning atau putih ukuran A4

Selasa, 29 Januari 2008

situs penting

ada yang tahu enda situs situs software untuk linux